Zonabrita.com – Baru – baru ini, Gubernur Jambi Dr. H. Alharis, S.Sos. MH adakan silaturahmi sekaligus berbuka puasa ramadhan 1446 H bersama para Ormas, LSM dan Wartawan di pendopo rumah dinas Guberbur. Kendati demikian kegiatan tersebut menjadi polemik bagi segilintir orang hingga menuding tak mendasar terkait darimana asal sedekah Gubernur Jambi.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Robert Samosir selaku penggiat pemerhati pembangunan Jambi, bahwa apa yang diberitakan terkait darimana asal dana yang diberikan oleh Gubernur Jambi dalam pembagian sedekahnya sudah tak lazim diungkit, ungkapnya.
Robert menegaskan, bahwa apa yang dilakukan oleh Gubernur Jambi sudah seharusnya dilakukan, apalagi kita saat sekarang sedang menjalankan ibadah ramadhan. Tentu hal ini merupakan langkah baik yang dilakukan oleh Gubernur bisa bersilaturahmi dan berbuka puasa bersama para penggiat yang ada di Jambi dan masyarakat pada umumnya, tegas Robert.
Selain itu, kegiatan seperti itu bukanlah hal yang tabu bagi masyarakat jambi dan ini merupakan sebuah tradisi tahunan dimana pemimpin berlomba – lomba berbuat kebaikan selama bulan ramadhan. Tidak saja di Jambi, bahkan di luar Jambi pun para pemimpin mendekatkan diri dan menyambangi masyarakatnya untuk menjalin silaturahmi dan berbagi tali asih, ujarnya Rabu (26/3/2025).
Robert Samosir sangat menyangkan terhadap segilintir orang yang sengaja membangun opini negatif terhadap masyarakat. Mestinya kita apresiasi apa yang dilakukan para pemimpin, khusunya terhadap Gubernur Jambi.
Selama bulan ramadhan ini sudah banyak melakukan kegiatan silaturahmi dari kota hingga ke daerah semata untuk menjalankan perintah agama dalam mengahadapi bulan suci ramadhan, terang Robert.
Mengenai adanya bentuk pemberian yang dilakukan Gubernur Jambi kepada masyarakat, itu merupakan bentuk tali asih dalam kepeduliannya terhadap masyarakat, terlepas asalnya darimana dan itu bisa dipertanggungjawabkan.
“Bisa saja uang pribadinya lalu dimana salahnya” ? Cetus Robert.
Jikapun berasal dari Pemerintah, tentu ada mekanisme penyalurannya dan itu jelas hitung – hitungannya dan sudah ada tupoksi pelaksananya yang berkompeten untuk mempertanggungjawabkan penyaluran tali asih tersebut.
Namun jika uang pribadinya yang keluar apa yang mau dipertanggungjawabkan, “toh itu uang pribadinya sendiri yang digunakan untuk bersedekah di bulan ramadhan”, pungkas Robert.
Dan yang paling terpenting jangan sekali – kali mengukur dan menakar pemberian orang, sekecil apapun pasti berarti bagi yang menerima, tegas Robert
Mestinya apa yang sudah diterima hendaknya kita syukuri atas pemberian orang. “Jangan karena kecil nominal yang diterima, lalu membuat opini yang menyesatkan, tutup Robert.(**)
