Zonabrita.com – Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Bandara Halim Perdana Kusuma, pada hari ini Selasa (11/2/2025) petang.
Presiden Turki tersebut disambut langsung oleh Prabowo dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, hingga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Erdogan menuruni pesawatnya sekitar pukul 18.48 WIB dan langsung disambut sejumlah paspampres berpakaian khusus, yang diiringi oleh lantunan permainan alat musik betawi.
Ditengah hujan deras, Prabowo sendiri sebelumnya dipayungi oleh Paspamres ketika menanti Erdogan turun dari tangga pesawat. Namun, ketika Prabowo dan Erdogan berjalan menuju mobil yang akan ditumpangi, Prabowo terpantau dipayungi oleh Erdogan.
Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Roy Soemirat menyebutkan, kunjungan Presiden Erdogan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki.
“Bahwa betul bapak Presiden Indonesia dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Turki Erdogan pada 11 dan 12 Februari mendatang,” ujar dia, Jumat (7/2/2025).
Selain pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto , agenda utama kunjungan ini juga akan mencakup pertemuan pertama High-Level Strategic Cooperation Council (HSLC) antara kedua negara.
“Yang utamanya, selain akan ada kunjungan bilateral kenegaraan, juga akan dimanfaatkan untuk menyelenggarakan pertemuan pertama High-Level Strategic Cooperation Council antara Indonesia dan Turki, High-Level Strategic Cooperation Council, HSLC,” katanya.
HSLC adalah forum bilateral tertinggi yang dipimpin langsung oleh kepala negara, yang bertujuan untuk membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama. Forum ini pertama kali dideklarasikan pada KTT G20 di Bali pada tahun 2022, sebagai bagian dari inisiatif untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Turki.
“HSLC ini merupakan forum bilateral regular tertinggi di antara kedua negara yang dipimpin langsung oleh kepala negara, sehingga semua hal-hal yang menjadi common concern dari kedua negara akan langsung di-highlight, akan langsung dibahas terhadap pertemuan High-Level tersebut,” kata Roy.
Ia mengungkapkan, Turki memiliki forum HSLC dengan 21 negara lainnya. Dengan Indonesia, forum ini diharapkan dapat menjadi mekanisme yang efektif untuk mendalami kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pertahanan, dan diplomasi.
“Kita berharap bahwa High-Level Council ini dapat memperkuat mekanisme bilateral yang ada dan dapat menjadi platform bagi interaksi reguler di antara kedua negara pada level tertinggi guna memberikan arahan lebih lanjut yang dapat dilakukan di tingkat-tingkat working level agar isu-isu yang strategis dan menjadi prioritas kedua negara dapat dibahas secara berkesinambungan dan penuh sinergi di antara kedua negara,” katanya.
Roy mengatakan hingga saat ini, beberapa isu strategis masih akan dibahas antara kedua negara, baik melalui komunikasi diplomatik maupun pertemuan tingkat senior official ministers.
“Mengenai isu-isu yang dibahas itu sendiri sampai sekarang masih dilakukan pembahasan-pembahasan awal pada tingkat-tingkat senior official ministers atau juga melalui komunikasi diplomatik di antara kedua negara, baik melalui Kedutaan Besar Turki di Indonesia ataupun melalui Kedutaan Besar Indonesia untuk Turki di Ankara,” katanya.(**)