PT Gudang Garam Tbk Bantah Kabar PHK Massal di Pabrik Tuban
Zonabrita.com – Manajemen PT Gudang Garam Tbk membantah isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang beredar di media sosial. PT Merdeka Nusantara, sebagai penyedia tenaga kerja, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan operasional pabrik di Tuban, Jawa Timur, tetap berjalan normal.
“Tidak ada PHK massal di Gudang Garam Tuban. Sejak awal tahun hingga saat ini, aktivitas di Tuban masih berjalan seperti biasanya,” tegas Adib Musyafak, HRD PT Merdeka Nusantara, seperti dikutip dilaman liputan6.com pada Sabtu (6/9/2025).
Video Viral Diklaim Bukan dari Pabrik Tuban
Sebelumnya, sebuah video pendek yang menampilkan suasana perpisahan sejumlah pekerja menjadi viral di media sosial. Video ini disertai narasi yang menyebut adanya PHK massal di Gudang Garam Tuban, memicu keresahan publik.
Menanggapi hal tersebut, Adib Musyafak memastikan bahwa video tersebut tidak diambil di Tuban. Ia mengimbau para pekerja untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Sekali lagi, video ini bukan di Tuban, tetapi saya tidak menyebut di daerah mana. Kami meminta masyarakat lebih jeli dalam menerima informasi di media sosial, jangan mudah terprovokasi,” tambahnya.
Kondisi Industri Rokok Menghadapi Tekanan Berat
Klarifikasi ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran di kalangan karyawan yang berjumlah sekitar 800 orang dan masyarakat Kabupaten Tuban. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Tuban, Rohman Ubaid, belum memberikan respons terkait isu ini.
Industri hasil tembakau (IHT) memang sedang menghadapi tekanan berat. Kenaikan cukai rokok, kampanye anti-rokok, dan otomatisasi produksi sigaret kretek tangan (SKT) telah memengaruhi keberlangsungan pabrik rokok, termasuk Gudang Garam.
Laporan keuangan 2024 menunjukkan laba bersih Gudang Garam turun sekitar 82 persen, dari Rp5,3 triliun pada 2023 menjadi Rp981 miliar. Kondisi ini sejalan dengan tren penurunan kekayaan bos Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo, yang terus terjadi sejak 2019. Meskipun demikian, ia masih masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024, menempati peringkat ke-23.(red)