Komisi V DPR RI dan Wali Kota Maulana Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Kota Jambi : “Pastikan Sesuai Target”
Zonabrita.com – Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, mendampingi Anggota Komisi V DPR RI Daerah Pemilihan Jambi, Dr. Edi Purwanto, S.H.I., M.Si., dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) ke sejumlah lokasi proyek pengendalian banjir di Kota Jambi, pada Sabtu (26/7/2025).
Kunjungan tersebut difokuskan untuk meninjau kawasan anak sungai dan progres pembangunan kolam retensi yang saat ini tengah dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI sebagai bagian dari upaya strategis pengendalian banjir di wilayah Kota Jambi.
Turut hadir mendampingi dalam kunjungan lapangan ini, Anggota DPRD Kota Jambi Fraksi PDI Perjuangan, Maria Magdalena, Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Sumatera VI, Hariyo Priyambodo, beserta jajaran, serta Kepala Dinas PUPR Kota Jambi, Momon Sukmana.
Beberapa titik strategis yang menjadi lokasi peninjauan antara lain berada di sekitar Jembatan Kupu-kupu, kawasan pedestrian Tugu Keris Siginjai, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kotabaru. Selain itu, rombongan juga meninjau satu unit kolam retensi yang terletak di belakang Kantor Inspektorat Kota Jambi.
Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam percepatan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir, demi menciptakan Kota Jambi yang lebih aman, nyaman, dan tangguh terhadap bencana hidrometeorologi.
Usai melakukan peninjauan, Wali Maulana menyampaikan keterangannya kepada awak media. Ia mengapresiasi sinergi yang telah terjalin antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota dalam mendukung pendanaan pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir. Namun demikian, dirinya menegaskan bahwa koordinasi akan terus diperkuat, khususnya bersama para wakil rakyat asal Provinsi Jambi yang duduk di DPR RI.
“Kami akan terus meminta dukungan penuh dari para Anggota DPR RI asal Jambi, karena merekalah wakil kita yang menyuarakan aspirasi daerah di tingkat pusat,” ujarnya.
Wali Kota Maulana juga mengungkapkan bahwa selain persoalan penanganan banjir, masih banyak agenda pembangunan lain yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan tingkatan pemerintahan. Beberapa di antaranya adalah rencana pembangunan fly over serta upaya peningkatan status jalan nasional agar dapat diperlebar dan mendukung mobilitas yang lebih baik.
“Dengan adanya kolaborasi seperti saat ini, semua terasa lebih ringan dan efisien dalam mewujudkan pembangunan. Kota ini akan terus tumbuh bersama, berkat sinergi dan dukungan semua pihak,” ungkapnya optimis.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Edi Purwanto, turut pula menyampaikan optimismenya terhadap upaya penanggulangan banjir di Kota Jambi. Menurutnya, saat ini sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah telah menunjukkan komitmen nyata, salah satunya melalui penganggaran dana sebesar Rp75 miliar yang akan digunakan untuk pembebasan lahan di kawasan terdampak.
“Persoalan banjir ini bukan hanya terjadi di Kota Jambi, tapi juga menjadi masalah banyak kota di Indonesia. Namun, dengan kolaborasi yang solid antara daerah dan pusat, kita berharap Kota Jambi bisa menjadi kota pertama yang tuntas mengatasi persoalan banjir. Inilah esensi kehadiran negara, bergotong royong menyelesaikan setiap masalah, terutama yang menjadi keluhan masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kunjungan lapangan kali ini dilakukan untuk meninjau langsung progres pembangunan salah satu kolam retensi yang menjadi bagian dari sistem pengendalian banjir di Kota Jambi.
“Melalui peninjauan ini, kita ingin memastikan bahwa program berjalan tepat sasaran. Kita juga akan terus mengevaluasi titik-titik lain yang memungkinkan untuk diintervensi, agar penanganan banjir di Kota Jambi benar-benar tuntas,” pungkas Edi Purwanto.
Selain itu, Edi Purwanto juga mengungkapkan bahwa terdapat tambahan anggaran sebesar Rp144 miliar dari pemerintah pusat yang dialokasikan untuk mendukung penanganan banjir di Kota Jambi. Anggaran tersebut menjadi bagian dari komitmen nasional dalam memperkuat infrastruktur daerah, khususnya dalam menghadapi tantangan banjir yang terus berulang.
“Sebagai Anggota Komisi V DPR RI, saya bersama Pak Bakri memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong agar infrastruktur di Jambi semakin baik, terutama dalam mengatasi permasalahan banjir yang menjadi keluhan utama masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, sinergi lintas pemerintahan ini dapat menjadi momentum penting dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Provinsi Jambi, tidak hanya terkait banjir semata.
“Mudah-mudahan kolaborasi ini menjadi titik tolak bagi kita semua dalam menuntaskan berbagai permasalahan di Provinsi Jambi, baik itu banjir maupun isu-isu strategis lainnya,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Edi Purwanto juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Wali Kota dokter Maulana, yang dinilainya sangat komunikatif dan proaktif dalam membangun koordinasi, baik dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
“Saya sangat mengapresiasi Pak Wali yang selalu aktif berkoordinasi. Enggak apa-apa, Pak, demi kemaslahatan masyarakat Kota Jambi memang harus seperti itu,” ujarnya dengan nada penuh dukungan.
Menurut Edi, sikap terbuka dan kolaboratif seperti yang ditunjukkan Wali Kota Maulana merupakan kunci dalam mempercepat pembangunan dan menghadirkan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah.
Kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) selaku leading sector dalam pelaksanaan proyek, Anggota Komisi V DPR RI, Edi Purwanto, menegaskan pentingnya menjaga kualitas pekerjaan secara menyeluruh.
“Saya minta agar seluruh pekerjaan ini benar-benar mengedepankan kualitas terbaik. Jangan sampai muncul persoalan di kemudian hari akibat pekerjaan yang tidak sesuai standar,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kecepatan pelaksanaan proyek, serta pendekatan yang humanis dalam proses pembebasan lahan. Menurutnya, rekayasa sosial harus dijalankan dengan bijak agar partisipasi masyarakat tumbuh secara alami.
“Dari sisi kecepatan kerja juga saya minta untuk terus ditingkatkan. Termasuk dalam hal pembebasan lahan, perlu dilakukan pendekatan yang humanis. Masyarakat harus diajak tumbuh kesadarannya, bahwa kota ini milik kita bersama, dan setiap persoalan harus diselesaikan secara gotong royong,” pungkas Edi.
Sementara itu, Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Sumatera VI, Hariyo Priyambodo menjelaskan progres pekerjaan yang sudah berjalan 20 persen. Ia menyebut lingkup pengerjaan dalam penanganan banjir di kota Jambi ada 12 kilometer disepanjang Sungai Asam dan satu buah kolam retensi seluas 9 hektar.
“Sejauh ini untuk progresnya baru 20 persen, karena masih ada kendala dengan pembebasan lahan di sepanjang Sungai Asam,” singkatnya.
Sebagai informasi, target pengerjaan ini akan selesai pada Mei tahun 2026 mendatang. Hasil pengerjaan ini diprediksi akan mengurangi dampak banjir 60 hingga 70 persen.(*)