​Suntik Modal Rp3,8 Miliar dan Lahan 7 Hektare, Wali Kota Jambi Targetkan Inflasi Turun 1,42%

​"Kami Ubah Lahan Tidur Jadi Bermanfaat," Wali Kota Maulana Genjot Program Lagro Jaga Ketahanan Pangan (Foto Zonabrita)

Zonabrita.com – Pemerintah Kota Jambi kembali memperkuat komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan daerah dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur. Komitmen ini selaras dengan pencanangan Astacita Presiden RI. Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, memimpin langsung kegiatan penanaman cabai secara simbolis di Lahan Abadi Agro (Lagro) Kota Jambi, yang berlokasi di Kawasan UPTD Balai Benih Hortikultura, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, pada Rabu (1/10/2025).

Acara ini tidak hanya menandai penanaman, tetapi juga menjadi momen penyerahan simbolis bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang totalnya mencapai Rp3,8 miliar untuk kelompok tani di Kota Jambi.

Wali Kota Maulana menegaskan bahwa Lagro merupakan wujud nyata upaya pemerintah daerah dalam mengoptimalkan lahan demi ketahanan pangan dan stabilitas harga komoditas. Ia mengungkapkan, Lagro seluas kurang lebih tujuh hektare ini adalah hasil pemanfaatan lahan milik Pemkot Jambi yang sebelumnya dinilai kurang produktif.

“Sejak awal kami dilantik, kami terus mendorong agar lahan-lahan tidur itu diproduktifkan, seperti yang ada di Posos, Pall Lima, Simpang IV Sipin, dan Penyengat Rendah,” jelas Maulana. Ia bertekad mengubah lahan-lahan tersebut menjadi bermanfaat bagi masyarakat luas.

Pemilihan cabai sebagai komoditas utama bukan tanpa alasan. Maulana menyebutkan, Kota Jambi pernah mengalami inflasi signifikan yang salah satu penyebab utamanya adalah lonjakan harga cabai.

“Kami berharap Lagro Koja ini mampu menurunkan inflasi Kota Jambi hingga 1,42%, terutama yang dipicu oleh fluktuasi harga cabai dan bawang,” tutur Wali Kota. Ia menambahkan, saat ini harga cabai di 19 pasar Kota Jambi terpantau stabil di angka Rp24.000/kg.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Maulana menyerahkan berbagai jenis bantuan Alsintan, meliputi hand tractor, mesin semprot, mesin air, hingga bantuan bibit, yang diperuntukkan bagi kelompok tani. Bantuan bernilai Rp3,8 miliar ini diharapkan meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil pertanian di kalangan petani lokal.

Maulana juga mendorong para petani agar memanfaatkan setiap lahan tidur yang ada, baik secara individu maupun melalui kelompok tani, sebagai strategi ganda untuk meningkatkan perekonomian petani sekaligus mengendalikan inflasi daerah.

."width="300px"

Lebih jauh, ia memastikan adanya jaminan pasar bagi hasil pertanian petani lokal. Ia mengatakan akan menggerakkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Jambi untuk membeli produk petani lokal.

“Di Kota Jambi terdapat 13.000 ASN. Jika masing-masing membeli satu kilogram cabai saja, maka kita sudah menyerap 1,3 ton. Dengan begitu, petani terjamin karena memiliki konsumen tetap yang mendukung hasil panen mereka,” tegasnya, menunjukkan komitmen Pemkot dalam mendukung ekosistem pertanian lokal.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri, menyampaikan bahwa Lagro merupakan jawaban atas masalah fluktuasi harga cabai dan bawang yang selalu memicu inflasi.

“Dalam menjaga ketahanan pangan, terutama untuk komoditas cabai dan bawang yang inflasinya selalu fluktuatif, Kota Jambi sudah selayaknya memiliki Lahan Abadi Agro,” tutur Evridal.

Ia menjelaskan, Lagro menempati lahan seluas tujuh hektare yang merupakan bagian dari total 13,5 hektare lahan Balai Benih Hortikultura (BBH). Lagro sendiri resmi diluncurkan pada 4 Juni 2025. Evridal mengungkapkan, pada masa panen awal, satu hektare lahan Lagro berhasil menghasilkan sembilan ton cabai yang sangat membantu petani pengelola.

Evridal menguraikan dua program unggulan yang terus dijalankan untuk mencapai swasembada pangan yakni pertama tentu pemanfaatan Lahan Pangan Keluarga. Program ini memberdayakan kelompok tani dan ibu-ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan rumah. Dinas Pertanian memberikan bantuan berupa pembinaan, polibag, dan hidroponik secara berkelanjutan.

Selanjutnya pemanfaatan Lahan Produktif, program ini membuka lahan tidur yang belum digarap. Hingga saat ini, Dinas Pertanian telah berhasil membuka hampir 14 hektare lahan produktif, ujarnya.

Perwakilan kelompok tani penerima Alsintan mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Jambi atas upayanya memfasilitasi bantuan dari Kementerian Pertanian. Mereka menilai alat-alat pertanian tersebut sangat vital dan sangat dibutuhkan untuk mendukung usaha tani mereka.

“Dengan adanya alat-alat pertanian ini, tentu akan mempermudah pengelolaan lahan dan meningkatkan mutu kualitas olahan lahan, sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang jauh lebih baik,” ujar perwakilan tersebut.

Kelompok tani juga berharap Pemerintah Kota Jambi terus memberikan dukungan dan mendorong tidak hanya Lagro, tetapi juga lahan pertanian di lokasi lain agar dapat ditetapkan menjadi lahan abadi, menjamin keberlanjutan sektor pertanian di Kota Jambi.

Kegiatan penting ini dihadiri oleh Sekda Kota Jambi, perwakilan Dandim Kota Jambi, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kota Jambi, Ketua TP PKK Kota Jambi, perwakilan Bank Indonesia Jambi, serta seluruh kelompok tani setempat. (Red)