TNI AD Tancap Gas, Targetkan 750 Batalion Teritorial Tempur Hingga 2029
Zonabrita.com – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bersiap memperkuat jajaran dengan membentuk hingga 750 Batalion Teritorial Pertempuran (BTP) sampai tahun 2029 mendatang. Satuan baru ini mengemban dwifungsi, yakni kemampuan tempur dan peran aktif dalam pembangunan wilayah, sejalan dengan konsep pertahanan semesta negara.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Kolonel Inf Donny Pramono, menjelaskan bahwa Batalion Teritorial Pertempuran memiliki dua fungsi utama: fungsi tempur dan fungsi teritorial.
“Artinya, selain memiliki kemampuan tempur untuk menghadapi ancaman militer, satuan ini juga berperan aktif membantu pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Donny di Jakarta, Senin (3/11).
Peningkatan kekuatan ini merupakan bagian dari kajian yang lebih besar di tingkat nasional. Donny membenarkan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) tengah membahas peningkatan kekuatan TNI dari tiga matra (AD, AL, AU). Pembahasan konsep Optimum Essential Force (OEF) ini, yang di dalamnya memuat rencana penambahan satuan BTP, masih bergulir sebagai kajian antarkementerian dan lembaga.
“Pada prinsipnya, TNI Angkatan Darat akan menyesuaikan langkahnya dengan kebijakan nasional dan keputusan pimpinan tertinggi negara,” jelas Donny, dikutip dilaman IDM.
Saat ini, TNI AD sudah membentuk sebanyak 105 Batalion Teritorial Pembangunan (YTP). Donny menargetkan pembangunan batalion baru akan berlanjut tahun depan dengan memanfaatkan lahan milik TNI AD. Proses pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap.
“Prosesnya akan dilaksanakan secara bertahap dengan melibatkan koordinasi antara Kementerian Pertahanan, Pemerintah Daerah, ATR/BPN, dan Perhutani, tentunya disesuaikan pula dengan ketersediaan anggaran,” katanya.
Penempatan satuan di berbagai kabupaten/kota tersebut bertujuan menggelar kekuatan TNI AD secara merata. Donny menambahkan, gelar satuan ini sejalan dengan Doktrin Pertahanan Negara yang menganut sistem pertahanan semesta. Penempatannya akan disesuaikan dengan kebutuhan strategis pertahanan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. (Red)

											
				
				








