Tanggap Siaga Darurat Banjir, Pemkot Jambi Targetkan Reduksi Genangan hingga 60 Persen”

Zonabrita.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi bergerak cepat memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Sebagai langkah strategis mitigasi banjir di tengah cuaca ekstrem, Pemkot Jambi menginisiasi aksi Gotong Royong (Goro) massal yang digelar serentak di tingkat Rukun Tetangga (RT), khususnya pada kawasan rawan genangan, Rabu (17/12/2025).

Aksi lingkungan ini melibatkan 30 RT yang tersebar di 9 kecamatan di Kota Jambi. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut nyata atas penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi yang sebelumnya telah diterbitkan oleh pemerintah setempat.

Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, SE, MA, turun langsung memimpin peninjauan di RT 51, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung. Di lokasi tersebut, Wawako Diza menyisir kondisi drainase, gorong-gorong, hingga aliran sungai yang berada tepat di belakang permukiman warga yang selama ini menjadi titik langganan banjir.

“Lingkungan yang bersih memiliki pengaruh besar terhadap pencegahan banjir. Kehadiran kami di sini untuk melakukan identifikasi langsung di lapangan mengenai hambatan apa saja yang memicu genangan,” ujar Diza di sela-sela peninjauan.

Untuk penanganan cepat, Pemkot Jambi melalui Dinas PUPR telah mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai dan drainase. Upaya ini mencakup pengerukan sedimen parit serta perbaikan tanggul di bibir sungai guna memperlancar arus air.

​Diza mengklaim langkah ini mulai menunjukkan hasil positif. “Meskipun belum sepenuhnya maksimal, normalisasi di wilayah Jambi Selatan dan Lingkar Selatan terbukti memberikan efek nyata dalam mengurangi debit genangan. Kami akan melanjutkan normalisasi ini secara bertahap di titik lainnya,” tambahnya.

​Menatap penanganan jangka panjang, Wawako Diza juga meninjau progres pembangunan kolam retensi di kawasan Paal Lima, Kecamatan Kota Baru. Proyek ambisius ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 9 hektare, yang mencakup 51 bidang lahan warga dan 85 bidang lahan milik Pemerintah Provinsi.

Kolam retensi ini diproyeksikan menjadi “paru-paru air” yang mampu mereduksi potensi banjir di Kota Jambi hingga 60 persen. Selain itu, Pemkot juga tengah menggenjot normalisasi Sistem Asam yang saat ini progresnya telah mencapai panjang 2,8 kilometer.

​”Kami memastikan pembangunan berjalan lancar. Warga merespons positif karena mereka merasakan langsung urgensi pengendalian banjir ini. Kami perkirakan dampak signifikannya akan mulai terasa pada tahun 2027 mendatang,” tegas Diza.

Langkah mitigasi ini merupakan bagian dari pilar “Kota Tangguh”, salah satu dari 11 program unggulan “Kota Jambi Bahagia”. Diza menekankan bahwa infrastruktur saja tidak cukup; peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci utama.

​”Dengan kolaborasi antara pemerintah, warga, dan dukungan Forkopimda, kita optimistis dampak banjir dapat dikendalikan. Kami berkomitmen untuk terus hadir, baik melalui pembangunan fisik maupun edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota turut didampingi oleh unsur Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah terkait, jajaran Kecamatan Jelutung, serta tokoh masyarakat setempat. (Red)