Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan 12 Duta Besar, Perkuat Komitmen Diplomasi Global
Zonabrita.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menerima surat-surat kepercayaan dari dua belas Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) negara-negara sahabat. Seremonial kenegaraan ini berlangsung khidmat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (7/11).
Penyerahan surat kepercayaan ini secara simbolis mengukuhkan dimulainya tugas resmi para diplomat di Indonesia, sekaligus menandai komitmen Indonesia dalam memperluas dan memperkuat kerja sama bilateral dengan dua belas negara dari berbagai kawasan, mulai dari Eropa hingga Pasifik.
Prosesi diawali dengan kedatangan para Duta Besar LBBP di Istana Merdeka. Untuk menyambut tamu negara tersebut, pemerintah Indonesia menyuguhkan pertunjukan budaya yang menarik. Rombongan Duta Besar disambut oleh lantunan musik dan gerakan dinamis dari tarian rampak kendang khas Provinsi Jawa Barat.
Tampak para Duta Besar menyaksikan dan menikmati tarian penyambutan yang meriah tersebut di sepanjang sisi kanan Istana Merdeka. Sambutan budaya ini menegaskan peran aktif diplomasi budaya Indonesia dalam setiap interaksi kenegaraan.
Setelah sambutan budaya selesai, prosesi inti penyerahan surat kepercayaan dimulai. Setiap Duta Besar memasuki Ruang Kredensial, didahului dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan masing-masing negara sahabat sebagai bentuk penghormatan.
Presiden Prabowo Subianto menerima langsung surat-surat kepercayaan dari dua belas Duta Besar. Mereka akan memimpin perwakilan diplomatik negaranya di Jakarta, kecuali dua Duta Besar yang berstatus Non-Resident.
Dua belas Duta Besar tersebut adalah:
- Barbara Szymanowska, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Polandia.
- Khalid Jassim Alyassin, Duta Besar LBBP Designate Resident Negara Kuwait.
- Gladys Kamia Isihanua, Duta Besar LBBP Designate Resident Kepulauan Solomon.
- Zahid Hafeez Chaudhri, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Islam Pakistan.
- Sharon Ann Lennon, Duta Besar LBBP Designate Resident Irlandia.
- Tornike Nozadze, Duta Besar LBBP Designate Resident Georgia.
- Bernardo de Sicart Escoda, Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Spanyol.
- Salem Ahmed Balfakeeh, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Yaman.
- Francisco de la Torre Galindo, Duta Besar LBBP Designate Resident Meksiko.
- Ralf Beste, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Federal Jerman.
- Patrick Hemmer, Duta Besar LBBP Designate Non-Resident Keharyapatihan Luksemburg.
- Muhammetnyyas Mashalov, Duta Besar LBBP Designate Non-Resident Republik Turkmenistan.
Setelah penyerahan dokumen resmi tersebut, Presiden Prabowo mengundang para Duta Besar untuk mengadakan pertemuan di ruang veranda belakang Istana Merdeka. Pertemuan ini menjadi kesempatan pertama bagi Kepala Negara Indonesia untuk bertukar pandangan dengan para diplomat yang baru bertugas.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo kemungkinan besar menyampaikan harapan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, pariwisata, dan isu-isu global strategis.
Penerimaan surat kepercayaan ini secara efektif membuka jalur komunikasi resmi tingkat tinggi antara Indonesia dengan dua belas negara tersebut.
Hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara ini, terutama Kepulauan Solomon yang mewakili kawasan Pasifik, dan sepuluh negara Eropa, Asia, dan Timur Tengah yang berkedudukan di Jakarta, menjadi fokus utama dalam upaya Indonesia memainkan peran yang lebih besar di panggung internasional. Dua Duta Besar yang berstatus Non-Resident (Luksemburg dan Turkmenistan) juga memiliki peran penting dalam mempererat hubungan lintas kawasan.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan perpisahan. Para Duta Besar berpamitan kepada Presiden dan rombongan. Saat menuju tangga depan Istana, lagu kebangsaan “Indonesia Raya” kembali diperdengarkan, mengiringi kepergian mereka dan menandai berakhirnya seluruh prosesi penting tersebut.
Dengan diterimanya dua belas Duta Besar ini, Pemerintah Indonesia menegaskan kesiapan untuk memulai babak baru dalam hubungan diplomatik, yang diharapkan membawa dampak positif bagi kepentingan nasional dan perdamaian global.
Sumber: Seskab RI

















