Bela Petani Tawap Ali, Pemuda Melayu Jambi Siap Turun ke Jalan Lawan Kriminalisasi

PPMJ Tuntut Bebaskan Tawap Ali, Protes Kriminalisasi Pejuang Tanah

Zonabrita.com – Persatuan Pemuda Melayu Jambi (PPMJ) menuntut aparat penegak hukum segera menghentikan kriminalisasi terhadap pejuang petani, khususnya Tawap Ali, yang mereka sebut sebagai simbol perjuangan masyarakat kecil di Provinsi Jambi. PPMJ juga mendesak Pemerintah Provinsi dan Pusat bertanggung jawab menyelesaikan konflik agraria di daerah itu.

​Ketua PPMJ, Iin Habibi, dengan tegas menyatakan penolakan organisasinya terhadap segala bentuk kriminalisasi pejuang rakyat. Menurutnya, Tawap Ali bukanlah pelaku kejahatan, melainkan rakyat kecil yang memperjuangkan hak atas tanah, sawah, dan kebun yang menjadi sumber penghidupan masyarakat desa.

​”Tawap Ali berani berdiri di garis depan untuk menuntut keadilan atas ketimpangan penguasaan lahan yang selama ini dibiarkan tanpa solusi,” kata Iin Habibi dalam pernyataan sikap resmi yang diterbitkan pada Sabtu, 26 Oktober 2025.

​PPMJ menilai penangkapan, intimidasi, dan proses hukum terhadap pejuang rakyat merupakan bentuk nyata kezaliman yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan konstitusi. Mereka menganggap ironis bahwa perjuangan rakyat justru dibalas dengan tindakan hukum, seolah aparat penegak hukum menjadi alat bagi kepentingan modal, bukan pelindung rakyat.

Organisasi ini secara langsung menuntut Gubernur Jambi dan aparat kepolisian bertanggung jawab atas ketidakadilan agraria yang telah berlangsung bertahun-tahun. PPMJ mengungkapkan bahwa ribuan hektare tanah masyarakat beralih tangan ke perusahaan besar, sementara petani yang menolak justru dikriminalisasi.

“Kami menilai diamnya pemerintah daerah terhadap kasus ini menunjukkan lemahnya keberpihakan kepada masyarakat kecil. Ini semakin memperlebar jurang ketimpangan sosial di daerah ini,” tegas PPMJ.

Sebagai bentuk keseriusan dan tanggung jawab moral, Pemuda Melayu Jambi menyatakan tidak akan tinggal diam. PPMJ menggandeng masyarakat tani dari berbagai kabupaten di Jambi dan mengancam menggerakkan ratusan hingga ribuan petani ke Mapolda Jambi.

​Aksi massa ini akan mereka lakukan apabila kriminalisasi terhadap Tawap Ali tidak segera dihentikan.

“Gerakan ini bukanlah ancaman, melainkan seruan moral dan tanggung jawab sejarah untuk membela kebenaran. Kami akan mengawal kasus ini sampai keadilan benar-benar ditegakkan,” janji Iin Habibi.

Dalam tuntutan resminya, Persatuan Pemuda Melayu Jambi menuntut lima poin utama:

  1. ​Hentikan segera kriminalisasi terhadap Tawap Ali dan pejuang petani lainnya di Jambi.
  2. Bebaskan Tawap Ali tanpa syarat dan pulihkan nama baiknya.
  3. ​Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat harus turun langsung menyelesaikan konflik agraria di Jambi dengan adil dan berpihak kepada rakyat.
  4. Usut tuntas pihak-pihak yang terlibat dalam perampasan tanah rakyat dan kerusakan lingkungan akibat ekspansi perusahaan besar.
  5. ​Hentikan intimidasi, kekerasan, dan penangkapan terhadap warga yang memperjuangkan hak atas tanahnya.

“Perjuangan petani bukanlah kejahatan. Mereka merupakan pahlawan yang menjaga sumber kehidupan bangsa. Jika negara terus membiarkan kriminalisasi terhadap rakyat, maka itu pertanda keadilan telah mati di tanah Melayu ini,” tutup PPMJ. (Red)