Warga Nilai Tepat: Efisiensi Anggaran Prabowo Kurangi Pemborosan APBN
Zonabrita.com – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil Survei Nasional: Evaluasi Publik atas Kinerja Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran pada Sabtu (8/11/2025). Hasil survei menunjukkan mayoritas warga menilai tepat kebijakan efisiensi anggaran yang Presiden Prabowo Subianto canangkan.
Salah satu temuan survei mengungkap, sekitar 56,7 persen warga berpendapat efisiensi anggaran Pemerintahan Prabowo sudah tepat. Mereka beralasan, kebijakan ini memangkas banyak pemborosan APBN dan anggaran yang tidak menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung, seperti perjalanan dinas dan alat tulis kantor (ATK).
Lebih lanjut, sekitar 61,7 persen responden berpandangan efisiensi anggaran Pemerintah Prabowo telah mengurangi pemborosan APBN dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk kepentingan masyarakat secara langsung.
Menanggapi hasil survei, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pihaknya akan terus melakukan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menkeu Purbaya mengakui, kementeriannya akan memastikan semua anggaran dibelanjakan sesuai peruntukan.
“Jadi efisiensinya adalah, kami pastikan APBN yang ada dibelanjakan sesuai dengan peruntukannya, tepat waktu, dan tentu APBN nggak dikorup,” kata dikutip dilaman InfoPublik, Minggu (9/11/2025).
Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei ini dalam kurun waktu 20 Oktober hingga 27 Oktober 2025. Populasi survei mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum (berusia 17 tahun atau sudah menikah).
Indikator menarik sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia dan diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara terlatih. Indikator juga melakukan quality control secara random sebesar 20 persen dari total sampel, dan tidak menemukan kesalahan berarti. (Red)













