Gentala Arasy: Jembatan Emas Menuju Ekonomi Digital Jambi yang Inklusif
Zonabrita.com – Transformasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak bagi setiap daerah yang ingin menjaga daya saing di tengah perubahan ekonomi global. Di Provinsi Jambi, momentum ini diwujudkan melalui inisiatif ambisius bernama Gentala Arasy (Gebyar Ekonomi Digital dan Literasi Jambi), sebuah platform yang digagas oleh Bank Indonesia Provinsi Jambi sejak tahun 2023.
Gentala Arasi, yang berfungsi sebagai Regional High Level Event (RHLE), bertujuan mengakselerasi transformasi digital dengan menghubungkan inovasi, literasi, dan inklusi keuangan. Acara ini tidak sekadar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ekonomi digital, tetapi juga membangun ekosistem yang adaptif, kolaboratif, dan berdaya saing. Menurut Akademisi UIN STS Jambi, Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP., Gentala Arasy berperan sebagai katalis agar Jambi tidak hanya menjadi konsumen digital, tetapi juga pencipta inovasi yang relevan dengan kebutuhan lokal, hal tersebut ia tulisan melalui artikelnya yang berjudul Gentala Arasy: Katalis Transformasi Digital Jambi Menuju Ekonomi Berdaya Saing, Senin (22/9/2025).
Transformasi digital di Jambi didukung oleh dua faktor utama: jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang besar dan pesatnya adopsi instrumen digital. Data rekapitulasi UMKM dari portal data pemerintah menunjukkan basis usaha yang sangat luas, menciptakan peluang besar bagi digitalisasi. Setiap peningkatan kecil dalam adopsi digital akan mendorong penyerapan pasar yang lebih luas dan nilai transaksi signifikan bagi perekonomian daerah.
Indikator paling nyata dari pesatnya adopsi digital adalah lonjakan penggunaan QRIS. Berdasarkan laporan Bank Indonesia yang dipublikasikan melalui media nasional, jumlah merchant QRIS di Jambi mencapai ratusan ribu pada tahun 2024. Bahkan, salah satu laporan perbankan mencatat puluhan ribu transaksi dengan puluhan ribu pengguna aktif QRIS di Jambi hingga awal tahun 2025. Angka ini membuktikan bahwa pembayaran non-tunai telah menjadi bagian dari praktik sehari-hari bagi banyak pelaku usaha di Jambi.
Pemerintah Provinsi Jambi, melalui program seperti “UMKM Level Up,” secara aktif mendorong digitalisasi. Program ini memfasilitasi pendampingan teknologi, pelatihan pemasaran digital, pencatatan keuangan berbasis aplikasi, dan akses ke marketplace. Gubernur Jambi, Al Haris, menekankan bahwa sektor UMKM, perdagangan, dan pariwisata memiliki potensi besar sebagai motor penggerak ekonomi baru. Oleh karena itu, pemerintah terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran dan mendukung promosi produk lokal, serta membuka ruang kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Meskipun kemajuan telah terlihat, transformasi digital UMKM di Jambi masih dalam fase yang heterogen. Sebagian UMKM sudah maju dengan menggunakan QRIS dan berjualan di marketplace, sementara sebagian besar lainnya masih memerlukan pendampingan intensif. Kondisi ini menjadi dasar penting bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang lebih terarah dan menyeluruh.
Salah satu tantangan terbesar adalah ketersediaan data terpusat mengenai UMKM yang telah aktif di marketplace dan yang menggunakan layanan fintech selain pembayaran. Tanpa basis data yang terintegrasi, sulit untuk mengukur secara akurat seberapa jauh transformasi digital telah mengubah wajah ekonomi Jambi.
Gentala Arasy hadir sebagai platform penting untuk mengatasi kesenjangan ini. Dengan mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, perbankan, fintech, dan masyarakat, Gentala Arasy menciptakan ekosistem yang saling menguatkan. Untuk masa depan, langkah yang perlu diperkuat adalah penguatan basis data UMKM digital, perluasan program pelatihan berskala provinsi, serta pemberian insentif bagi usaha yang masuk ke ekosistem marketplace dan fintech.
Dengan demikian, semangat Gentala Arasy tidak hanya berhenti sebagai festival tahunan, melainkan benar-benar menjadi jembatan emas bagi Jambi menuju masa depan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Sinergi yang konsisten dan berkesinambungan antara semua pihak akan menjadikan transformasi digital sebagai tonggak kebangkitan ekonomi daerah.(Red)










