Pemkot Jambi Segera Sulap Bangunan Eks Pasar Talang Banjar Menjadi Gedung Diorama Budaya

Wali Kota Jambi: Gedung diorama budaya berbasis digital akan dibangun. (Poto: Zonabrita)

Zonabrita.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi memulai langkah strategis untuk mengubah wajah kota dengan merevitalisasi bekas Pasar Talang Banjar. Bangunan yang lama terbengkalai di Jalan Rangkyo Pingai ini akan disulap menjadi Gedung Diorama Budaya, sebuah pusat edukasi dan wisata yang menampilkan kekayaan adat istiadat, seni, dan budaya Jambi.

Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan upaya konkret pemerintah untuk melestarikan warisan leluhur. “Bangunan yang tidak terurus ini akan kami ubah menjadi pusat edukasi dan wisata yang membanggakan. Ini adalah langkah nyata kami untuk menjaga warisan budaya agar tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi muda dan para wisatawan,” ujar Maulana.

Konsep Diorama Digital dan Pengembangan Ekonomi

Gedung diorama ini akan dirancang sebagai ruang interaktif yang menceritakan perjalanan peradaban Jambi, mulai dari sejarah kuno hingga keberagaman etnis masa kini.

Pengunjung akan diajak menjelajahi sejarah melalui miniatur kehidupan, upacara adat, pakaian tradisional, dan artefak bersejarah yang dipadukan dengan teknologi modern, seperti pencahayaan artistik dan narasi audio (sistem digital).

Menurut Maulana, gedung ini akan memberikan pengalaman unik bagi masyarakat. “Ketika memasuki kawasan diorama, masyarakat akan merasakan seperti memasuki kota Jambi dari masa ke masa, sejak abad ke-7 hingga saat ini,” terangnya, Kamis (4/9/2025).

Selain fungsi edukasi, proyek ini juga berfokus pada pengembangan ekonomi kerakyatan. Lantai bawah gedung akan dijadikan pusat pengembangan ekonomi kreatif, yang akan diisi oleh gerai oleh-oleh khas Jambi, produk budaya, dan aneka kuliner. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan para seniman dan pengrajin setempat.

Optimalisasi Aset dan Lokasi Strategis

."width="300px"

Maulana mengungkapkan bahwa pemanfaatan lahan bekas Pasar Talang Banjar merupakan bagian dari upaya optimalisasi aset daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Awalnya, proyek gedung diorama ini sempat direncanakan di kawasan Pasar TAC, namun lokasi tersebut dianggap terlalu padat.

“Setelah meninjau, kami melihat lahan eks Pasar Talang Banjar ini sangat memadai. Luasnya 45 x 77 meter, jauh lebih besar dari kebutuhan bangunan diorama yang hanya 40 x 20 meter,” jelas Maulana.

Meskipun bekas bangunan pasar yang tersisa berukuran 22 x 25 meter masih kokoh, struktur bangunan akan dimodifikasi untuk menopang konsep diorama di lantai dua. Lebih lanjut, pembangunan gedung diorama ini akan terintegrasi dengan penataan Jalan Orang Kayo Pingai dan Jalan Orang Kayo Hitam. Jalan Orang Kayo Pingai saat ini sedang dalam proses pekerjaan drainase tertutup dan direncanakan akan menjadi kawasan pedestrian pada tahun depan.

Dengan penataan ini, kawasan tersebut diharapkan akan berkembang menjadi destinasi wisata dan pusat ekonomi kreatif baru. Hal ini tidak hanya akan memperindah wajah kota, tetapi juga memberikan dampak positif yang meluas hingga ke daerah tetangga seperti Jambi Timur, Pal Merah, dan Jambi Selatan.(red)