Zonabrita.com – Wali Kota Jambi, Dr. Maulana, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pemilihan Ketua RT (Pilkate) Serentak Tahun 2025 di Kota Jambi berlangsung dengan aman, tertib, dan sukses.
Dalam jumpa pers yang digelar pada Senin (28/4/2025), Maulana menyampaikan bahwa tingkat kelancaran Pilkate mencapai 99,5 persen.
Diketahui, jumlah Rukun Tetangga (RT) di Kota Jambi sebanyak 1.650. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.299 RT atau sekitar 78,7 persen mengikuti Pilkate Serentak, sedangkan 351 RT lainnya, atau 21,3 persen, tidak mengikuti Pilkate karena masa jabatannya diperpanjang.
Pilkate digelar di berbagai waktu. Sebanyak 490 RT (37,8%) melaksanakan pemilihan di pagi hari, 158 RT (12,2%) di siang hari, dan 651 RT (50%) di malam hari.
Pemilihan ini melibatkan total 1.977 calon Ketua RT, dengan rincian 703 calon tunggal dan 1.274 calon yang berkompetisi lebih dari satu kandidat.
Metode pelaksanaan Pilkate pun beragam. Sebanyak 677 RT (52,2%) menggunakan metode musyawarah mufakat, sementara 622 RT (47,8%) menggelar pemilihan langsung.
Wali Kota Maulana juga melaporkan adanya pemungutan suara ulang (PSU) di 19 RT atau sebesar 0,9 persen dari total RT yang mengikuti Pilkate.
Dari jumlah tersebut, 12 RT telah melaksanakan PSU pada 26–27 April 2025, sedangkan 7 RT lainnya dijadwalkan PSU pada 28–29 April 2025.
Dari 7 RT yang menggelar PSU, 4 RT menggunakan metode pemilihan langsung (yaitu RT 01 Kelurahan Sulanjana, RT 05 Kelurahan Murni, RT 03 Kelurahan Pakuan Baru, dan RT 05 Kelurahan Legok).
Sedangkan 3 RT lainnya menggunakan metode musyawarah mufakat (yaitu RT 12 Kelurahan Payo Selincah, RT 07 Kelurahan Beliung, dan RT 04 Kelurahan Murni)
“Alhamdulillah, Pilkate Serentak ini menjadi bukti komitmen kita dalam membangun demokrasi lokal. Ini juga bagian dari upaya memperkuat semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat untuk membangun Kota Jambi Bahagia,” ujar Maulana.
Ia juga mengapresiasi seluruh panitia, masyarakat, dan aparat keamanan yang telah mendukung suksesnya Pilkate Serentak pertama yang digelar tanpa menggunakan dana APBD, melainkan murni dari swadaya masyarakat.
Dengan capaian ini, Kota Jambi kembali mencatat sejarah baru dalam pelaksanaan demokrasi tingkat lokal di Indonesia.(**)
