Ibnu Ziyadi: Ikon Jambi Tak Sekadar Menjulang, Namun Juga Butuh Perhatian dan Kecintaan
Zonabrita.com – Dalam suasana sakral menyambut 1 Muharram 1447 H, momen istimewa tercipta di Tanah Pilih Pusako Batuah. Hari Ulang Tahun Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi ke-747 tidak hanya dirayakan dengan seremoni, tetapi juga ditandai dengan peluncuran sebuah karya monumental buku yang mengisahkan lahirnya Menara Gentala Arasy, ikon kejayaan Melayu Jambi.
Bertempat di tengah gema adat dan budaya, arsitek sekaligus penulis buku, Ir. Ar. H. Ibnu Ziady MZ, MH, IAI, memaparkan kisah panjang dan penuh perjuangan di balik pembangunan menara yang kini menjulang megah di tepian Sungai Batanghari.
“Menara Gentala Arasy bukan sekadar bangunan, ia adalah lambang semangat dan identitas masyarakat Jambi. Dibangun melalui kolaborasi lintas profesi: birokrat, ulama, budayawan, teknisi, hingga doa masyarakat. Semua menyatu dalam semangat yang sama: menghadirkan karya terbaik untuk negeri,” ungkap Ibnu Ziady dalam keterangannya kepada wartawan yang dikutif dari sudutjambi.com, Jum’at (27/6/2025).
Buku ini tak hanya menceritakan teknis arsitektur, tetapi juga merekam nilai-nilai historis, spiritual, dan sosial-budaya yang melatarbelakangi lahirnya menara setinggi 80 meter itu. Gentala Arasy, yang dalam bahasa Arab berarti “gema suara dari langit”, telah menjadi simbol kebangkitan peradaban Melayu Jambi.
Namun, sang arsitek mengingatkan, ikon sebesar apapun akan kehilangan makna jika tak dirawat.
“Apa artinya kebanggaan jika perlahan dilupakan? Menara Gentala Arasy butuh perhatian, kepedulian, dan cinta dari generasi kini dan nanti,” tutur Ibnu Ziady, mengajak publik untuk kembali menengok warisan budaya dengan kesadaran kolektif.
Peluncuran buku ini menjadi refleksi bersama: bahwa menjaga warisan tak cukup hanya dengan mengenangnya, tetapi juga merawat dan menghidupkannya dalam ruang publik, pendidikan, dan hati masyarakat.
LAM Jambi, sebagai lembaga penjaga nilai-nilai adat, turut mengapresiasi karya ini sebagai dokumentasi sejarah sekaligus pengingat akan semangat kolektif masyarakat Jambi dalam membangun simbol peradaban(*)