Wakil Kepala BGN Menagis dan Mohon Maaf atas Kasus Keracunan Massif Makan Bergizi Gratis
Zonabrita.com – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan permohonan maaf atas insiden keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak sekolah di berbagai daerah di Indonesia. Nanik secara terbuka mengaku bertanggung jawab penuh atas insiden yang terus meningkat ini.
Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (26/9/2025), Nanik menyampaikan permohonan maaf atas nama BGN dan seluruh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
”Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf, atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia. Saya seorang ibu, melihat gambar-gambar di video, sedih hati saya,” ujar Nanik sambil terisak. Seperti dikutip di Channel YouTube KompasTV.
Nanik menegaskan BGN bertanggung jawab penuh atas semua kesalahan dan insiden yang terjadi. Pihaknya menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan bagi anak-anak korban, termasuk jika ada orang tua yang turut mengonsumsi makanan tersebut.
”Tentu kami bertanggung jawab penuh atas semua kesalahan, maka seluruh biaya dari anak-anak dan juga kalau ada orang tua yang mungkin ikut makan, kami bertanggung jawab penuh dan membiayai semuanya atas apa yang terjadi,” tegasnya.
Nanik menyatakan BGN tidak akan mentoleransi kelalaian terkait masalah ini ke depan, demi mencegah insiden keracunan berulang. Ia menekankan bahwa kelalaian mitra menjadi penyebab utama.
”Ini karena 80 persen SOP dari kami tidak dijalankan oleh mitra,” ungkap Nanik.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kasus keracunan ini bukan sekadar statistik, melainkan menyangkut keselamatan nyawa. “Satu nyawa pun, satu anak pun sakit, itu menjadi tanggung jawab kami, kesalahan kami sebagai pelaksana untuk harus memperbaikinya secara total,” ujarnya, sekali lagi meminta maaf kepada anak-anak Indonesia dan orang tua.
Nanik menyebut keracunan massif ini sebagai “insiden pangan MBG” di sejumlah daerah. Namun, insiden keracunan MBG terus terjadi dan semakin meningkat intensitasnya dalam tiga pekan terakhir. Dua daerah bahkan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus keracunan MBG, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Mamuju.
Disamping itu data terbaru BGN per 22 September mencatat 4.711 orang menjadi korban keracunan di seluruh Indonesia. Ribuan korban tersebut tersebar di tiga wilayah yakni Wilayah I Sumatra 1.281 orang, Wilayah II Jawa 2.606 orang, Wilayah III Kalimantan, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua 824 orang.
Sementara itu, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 21 September 2025 mencatat angka yang lebih tinggi, yaitu mencapai 6.452 orang korban keracunan MBG di Indonesia. Jawa Barat menjadi wilayah dengan korban tertinggi, mencapai 2.012 orang, disusul D.I Yogyakarta (1.047 orang), Jawa Tengah (722 orang), Bengkulu (539 orang), dan Sulteng (446 orang).
Angka ini dipastikan terus bertambah menyusul temuan terbaru pada hari yang sama saat konferensi pers. Di Sumedang, Jawa Barat, sebanyak 103 siswa di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, mengalami keracunan setelah menyantap MBG. (Red)