Zonabrita.com – Menjelang Hari Raya Idulfitri, warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Danau Kerinci, diliputi keresahan. Bukan soal persiapan lebaran atau harga kebutuhan pokok, melainkan kondisi jalan desa mereka yang semakin parah. Lubang menganga.
Ketimpangan pembangunan infrastruktur kembali memantik amarah warga. Kali ini, warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Danau Kerinci, dibuat geram dengan kondisi jalan di desa mereka yang rusak parah. Sementara itu, jalan di Desa Ambai yang sebelah dengan desa Tanjung Harapan, yang masih berada dalam satu kabupaten, terlihat jauh lebih baik.
Perbedaan mencolok ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan warga: apakah ada ketimpangan dalam kebijakan pembangunan?
“Kami juga bagian dari Kabupaten Kerinci, tetapi mengapa jalan di desa kami dibiarkan rusak sementara desa sebelah, Desa Ambai, jalannya sangat bagus? Apakah karena mereka punya perwakilan di DPRD Kabupaten Kerinci? Jika benar, ini sangat tidak adil,” tegas Safwan, salah satu warga Tanjung Harapan.
Jalan Rusak, Warga Terisolasi
Jalan yang penuh lubang dan semakin licin saat hujan telah menyulitkan aktivitas harian warga. Para petani mengeluh kesulitan mengangkut hasil panen, sementara para pelajar harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir dalam perjalanan ke sekolah.
“Kondisi jalan ini semakin parah dan menghambat aktivitas warga ada banyak titik jalan yang rusak di desa Tanjung harapan, Jangan sampai harus menunggu ada kecelakaan dulu baru ada tindakan,” lanjutnya dengan nada geram.
Keluhan ini bukan sekadar keresahan sesaat. Kerusakan jalan telah berlangsung lama tanpa adanya tindakan nyata dari pemerintah. Warga merasa diabaikan, sementara desa lain justru mendapatkan perhatian lebih.
“Jalan ini sudah lama rusak, dan sampai sekarang belum ada perbaikan. Kami sangat berharap baik pemerintah kabupeten maupun Anggota DPRD Kabupaten kerinci segera turun tangan karena ini menyangkut keselamatan banyak orang,” tambahnya.
Dinas PUPR Dipertanyakan, Bupati Didesak Bertindak
Warga juga menyoroti kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kerinci yang dinilai lamban dalam menangani persoalan infrastruktur dasar. Mereka menuntut evaluasi terhadap pejabat yang dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
“Jika Dinas PUPR Kabupaten Kerinci tidak bisa menyelesaikan persoalan ini, sebaiknya Bupati segera mengevaluasi pejabat yang tidak becus bekerja. Jangan biarkan masyarakat terus menderita akibat kelalaian pemerintah,” tegasnya
Anggota DPRD Dapil 4 kabupeten kerinci Diduga Diam, Warga Minta Tanggung Jawab
“Kami meminta Anggota DPRD Dapil 4 kabupeten Kerinci jangan hanya datang saat kampanye, tapi sekarang pun harus hadir. Lihat sendiri bagaimana warga dapilnya menderita,” Tutup Safwan
Desakan warga semakin kuat agar Pemkab Kerinci segera bertindak sebelum kondisi jalan semakin memburuk dan menimbulkan korban. Kini, semua mata tertuju pada kepemimpinan Monadi dan Murison—akankah mereka segera merespons keluhan warga atau membiarkan janji kampanye mereka menguap begitu saja?
Warga menunggu, tetapi kesabaran mereka sudah hampir habis.(**)