Pemkot Jambi: Akselerasi Program Bebas Banjir, Wali Kota Maulana Targetkan Groundbreaking Kolam Retensi November 2025″
Zonabrita.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi di bawah kepemimpinan Wali Kota Dr.dr. H. Maulana, M.K.M, dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A, secara bertahap terus mewujudkan program Kota Tangguh sebagai pusat perdagangan dan jasa yang Bersih, Aman, Harmonis, Agamis, Inovatif, dan Sejahtera. Komitmen ini terlihat nyata dalam upaya penanggulangan banjir dengan memulai proses pembangunan kolam retensi.
Pada Senin siang, 13 Oktober 2025, Wali Kota Maulana didampingi Wakil Wali Kota Diza dan perwakilan Kantor Pertanahan Kota Jambi memulai tahap awal pengukuran tanah untuk masyarakat yang lahannya terdampak proyek pembuatan kolam retensi. Pengukuran perdana ini berlangsung di Kawasan Jalan Griya Lingga Permai, Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kotabaru.
Wali Kota Maulana menyambut baik kelancaran proses ini. “Alhamdulillah, hari ini perdana kita melakukan pengukurannya, dan sejauh ini prosesnya juga sangat didukung oleh masyarakat yang terdampak,” ujar Maulana.
Ia menekankan bahwa proyek ini merupakan mimpi besar Pemkot Jambi untuk membebaskan wilayah dari bencana banjir. “Kami berharap selalu ada dukungan dari masyarakat dan seluruh pihak yang terlibat, karena ini adalah mimpi besar kita bersama Kota Jambi bebas banjir,” lanjutnya.
Kolam retensi ini akan dibangun pada lahan seluas 9,1 hektar di sepanjang Sistem Asam, yang merupakan kawasan padat penduduk dan kerap menjadi langganan banjir saat musim hujan. Maulana merinci, tim akan menghitung total 51 sertifikat tanah yang akan diberikan ganti rugi.
”Di dalamnya ada 51 sertifikat. Terdiri dari 15 rumah dan sisanya tanah kosong. Tim pengukuran yang terdiri dari Dinas Pertanian, Dinas Perkim, BPN, dan KJPP nanti akan menghitung serta memvalidasi,” sebutnya.
Maulana menjelaskan, sejauh ini kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengentaskan permasalahan banjir di Kota Jambi berjalan tanpa gejolak, khususnya dari masyarakat yang terdampak. “Alhamdulillah sejauh ini lancar, mohon didoakan akan selalu lancar,” harapnya.
Terkait anggaran, Wali Kota Maulana memastikan bahwa dana senilai Rp75 miliar telah terkumpul. Dana ini merupakan hasil kolaborasi pendanaan dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kota Jambi. “Sementara itu, pembiayaan operasional sudah disiapkan oleh pihak Balai,” tambah Maulana.
Maulana menargetkan proses pengerjaan harus berjalan cepat mengingat akan segera memasuki musim hujan. “Mudah-mudahan kawasan yang setiap kali hujan terjadi banjir di sepanjang Sistem Asam ini bisa berjalan lancar. Karena ini merupakan program mulia, target saya di bulan November harus Groundbreaking untuk memulai proses penggalian, serta prosesnya harus cepat, mengingat di awal tahun kita sudah masuk periode musim hujan,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya strategis penanggulangan banjir, proyek kolam retensi ini menjadi solusi jangka panjang dan jawaban atas keluhan masyarakat selama ini. Namun, manfaatnya tidak hanya sebatas penanganan banjir.
Pembangunan kolam retensi ini juga dipersiapkan sebagai lokus ruang ekonomi baru bagi pelaku ekonomi kreatif. Dengan demikian, proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat selain berfungsi optimal dalam menanggulangi banjir, sekaligus mendukung terwujudnya visi besar Kota Jambi Bahagia. (Red)