OJK: Total Simpanan Pelajar 2025, Nilainya Tembus Rp32 Triliun

Mahendra: Total Simpanan Pelajar tembus Rp 32 Triliun, Topang Ekonomi RI, OJK

Zonabrita.com – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengumumkan target ambisius untuk meningkatkan simpanan pelajar sebesar 5% pada tahun 2025. Target ini didasarkan pada keberhasilan program literasi dan inklusi keuangan yang telah berjalan, di mana nilai simpanan pelajar saat ini sudah mencapai angka fantastis, yaitu lebih dari Rp32 triliun.

​”Ini adalah bukti nyata bahwa program kita berhasil. Antusiasme para pelajar dalam menabung sangat tinggi,” ujar Mahendra Dalam acara “Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) 2025” yang disiarkan melalui Channel Youtube Otoritas Jasa Keuangan Tv pada, Kamis (14/8/2025).

Mahendra menyebutkan bahwa total simpanan pelajar di perbankan telah mencapai angka Rp 32 triliun. Angka yang terbilang signifikan ini menjadi bukti bahwa kesadaran menabung di kalangan pelajar semakin meningkat.

​Mahendra menjelaskan bahwa peningkatan ini tidak lepas dari berbagai inisiatif yang digencarkan OJK bersama dengan perbankan dan sekolah-sekolah. Salah satu program andalannya adalah “Satu Rekening Satu Pelajar” (KEJAR) yang telah diluncurkan beberapa tahun lalu.

Mahendra menyampaikan, nilai Simpanan Pelajar (SimPel) yang sebanyak Rp32 triliun itu berhasil dikumpulkan dari hampir 59 juta anak sekolah.

“Rp32 triliun tadi itu memang bisa dikumpul karena sudah terdapat hampir 59 juta pemilik tabungan atau simpanan pelajar. Jadi, 59 juta anak-anak Indonesia yang sudah memiliki tabungan, dan tentu termasuk adik-adik di sini,” imbuhnya.

Selain dipakai untuk kebutuhan, tuturnya, uang yang disisihkan juga diperlukan untuk membangun bangsa dan kegiatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Begitu pula untuk menciptakan lapangan kerja, memberikan pinjaman bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan dari usaha menengah kecil dan mikro, serta lainnya.

."width="300px"

Melalui program ini, setiap pelajar didorong untuk memiliki rekening tabungan sendiri sejak dini.
​”Tujuan kita bukan hanya meningkatkan jumlah simpanan, tetapi juga menanamkan kebiasaan menabung sejak dini. Ini adalah pondasi penting untuk masa depan keuangan yang lebih baik bagi generasi muda,” tambahnya.

Terpisah, ​dari informasi yang dihimpun di beberapa media, Strategi OJK untuk mencapai target peningkatan 5% di tahun 2025, OJK telah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya:

​Ekspansi Program KEJAR: OJK akan memperluas jangkauan program KEJAR ke seluruh pelosok Indonesia, terutama di daerah-daerah yang belum banyak terjangkau.

​Edukasi Keuangan Berkelanjutan: Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, OJK akan mengintegrasikan materi literasi keuangan ke dalam kurikulum sekolah.

​Kolaborasi dengan Fintech: OJK akan menjalin kerja sama dengan perusahaan financial technology (fintech) untuk menyediakan produk tabungan yang lebih inovatif dan mudah diakses oleh pelajar.

​Kampanye Digital yang Masif: Pemanfaatan media sosial dan influencer untuk mengkampanyekan pentingnya menabung bagi pelajar akan diintensifkan. ​Dampak Positif terhadap Perekonomian ​Peningkatan simpanan pelajar ini tidak hanya berdampak positif bagi individu, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Mahendra menjelaskan bahwa dana yang terkumpul dapat menjadi sumber pembiayaan yang stabil bagi perbankan.

​”Simpanan yang terkumpul dari para pelajar ini akan disalurkan kembali dalam bentuk kredit, yang pada akhirnya akan menggerakkan roda perekonomian,” pungkasnya.
​Mahendra berharap, dengan dukungan semua pihak, target peningkatan 5% di tahun 2025 dapat tercapai, sekaligus menciptakan generasi muda yang melek finansial dan memiliki masa depan keuangan yang cerah.(redaksi)