Mewujudkan Komplek Candi Muaro Jambi Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
Oleh: Ir. Syahrasaddin, M.Si
PENDAHULUAN
Kawasan Komplek Percandian Muaro Jambi merupakan salah satu situs bersejarah terbesar di Asia Tenggara, terletak di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Komplek ini memiliki nilai sejarah, budaya, dan arkeologi yang sangat penting sebagai bukti peradaban Melayu kuno. Namun, potensi luar biasa ini belum sepenuhnya dikembangkan sebagai destinasi wisata yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan regional. Pengembangan kepariwisataan Komplek Candi Muaro Jambi diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat identitas budaya dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat setempat.
PEMBAHASASAN
Komplek Candi Muaro Jambi dibangun sekitar abad ke-7 hingga ke-13 Masehi dan diperkirakan merupakan pusat pendidikan agama Buddha terbesar pada masa itu di Asia Tenggara. Kompleks ini memiliki lebih dari 80 struktur candi dengan artefak kuno, kanal, dan situs permukiman kuno yang tersebar di lahan seluas ±3.981 hektar.
Keunggulan Daya Tarik Wisata Candi Muaro Jambi dapat dilihat dari : (a) Nilai sejarah dan budaya, yang mana situs arkeologi ini menyimpan peradaban Kerajaan Sriwijaya dan Melayu Kuno, (b) Lingkungan alam Kawasan candi dikelilingi hutan rawa, sungai, dan ekosistem yang mendukung wisata alam, (c) sdengan aksesibilitas lokasi hanya sekitar 30 menit dari Kota Jambi, dan dekat Bandara Sultan Thaha, serta (d) Potensi wisata edukasi karena dapat menjadi laboratorium sejarah dan budaya bagi pelajar, peneliti, serta wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kedatipun demikian, Candi Muaro Jambi masih perlu pengembangan infrastruktur pendukung, seperti perbaikan akses jalan menuju lokasi, penyediaan fasilitas wisata seperti pusat informasi, toilet, area parkir, transportasi dalam kawasan serta pembangunan akomodasi ramah lingkungan seperti homestay di desa sekitar. Minimnya anggaran restorasi dan pengembangan kawasan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian masih rendah, kurangnya SDM terlatih di bidang kepariwisataan budaya.
Dalam hal Pelestarian dan Penataan Kawasan, Candi Muaro Jambi masih memerlukan Restorasi dan konservasi struktur candi sesuai standar arkeologi, Penataan zonasi kawasan wisata agar tidak merusak situs dan Mengendalikan pembangunan liar di sekitar kawasan cagar budaya. Sembari melakukan program Pemberdayaan Masyarakat Lokal berupa Pelatihan pemandu wisata berbasis budaya, Pembinaan usaha mikro (souvenir, kuliner tradisional), dan Pengembangan paket wisata berbasis budaya dan kearifan lokal.
Untuk itu masih sangat diperlukan kolaborasi multipihak (pemerintah, BUMN, swasta, perguruan tinggi, dan komunitas budaya), guna branding komplek Candi Muaro Jambi sebagai “the heritage of melayu” ke pasar nasional dan internasional, penggunaan media digital untuk promosi terpadu serta kolaborasi dengan agen perjalanan, komunitas sejarah, dan influencer wisata.
PENUTUP
Pengembangan kepariwisataan Komplek Candi Muaro Jambi memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Jambi. Melalui penguatan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, pelestarian kawasan, serta promosi terpadu, Komplek Candi Muaro Jambi dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah-budaya unggulan yang berkelanjutan dan berdaya saing.