Kolaborasi Tiga Institusi: OJK, KP2MI, dan BI Resmi Luncurkan Buku Saku Literasi Keuangan Bagi Pekerja Migran

Zonabrita.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Bank Indonesia (BI) memperkuat literasi dan inklusi keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui peluncuran Buku Saku Literasi Keuangan. Mengusung tema “PMI Cerdas Finansial, Menuju Indonesia Maju,” peluncuran ini menegaskan komitmen pemerintah membekali para pekerja migran, yang mereka sebut sebagai pahlawan devisa, dalam mengelola keuangan secara bijak, aman, dan berkelanjutan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa memilih Hari Pahlawan 10 November sebagai momentum peluncuran bukanlah tanpa alasan.

​”Kita memilih hari yang sakral ini, Hari Pahlawan 10 November, karena mas, mbak semua adalah para pahlawan devisa di negara kita. Para pekerja migran meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan harapan hidup bagi keluarga dan masyarakat, baik di daerah asal maupun di negara tempat bekerja,” tegas Friderica.

Friderica menyoroti besarnya potensi ekonomi PMI yang dapat menjadi pengungkit penguatan inklusi dan pemberdayaan keuangan nasional. Data KP2MI dan Bank Indonesia mencatat, pada tahun 2024, nilai remitansi yang pekerja migran kirimkan ke Indonesia mencapai Rp251-263 triliun, setara dengan sekitar 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Angka tersebut berasal dari lebih dari 3,9 juta PMI, dengan rata-rata setiap pekerja mengirimkan sekitar Rp64 juta per tahun.

​”Arus remitansi pekerja migran yang mencapai lebih dari Rp250 triliun per tahun membuka peluang besar bagi industri jasa keuangan nasional,” ujar Friderica. Dia menambahkan, seluruh pelaku industri—perbankan, pegadaian, asuransi, dan lembaga keuangan mikro—memiliki tanggung jawab besar meningkatkan literasi dan inklusi. “Kita harus membekali mas-mbak semua yang mau berangkat, agar bisa melakukan inklusi keuangan yang baik, tahu cara mengirim uang ke rumah, dan mengolah keuangan dengan benar,” jelasnya.

OJK menegaskan, buku saku ini menjadi langkah konkret melindungi PMI dari risiko keuangan sekaligus meningkatkan kemampuan mereka mengelola pendapatan. PMI yang cerdas finansial akan meningkatkan kesejahteraan dirinya dan keluarga, sekaligus berkontribusi pada pembangunan ekonomi sektor keuangan.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Mukhtarudin, menyampaikan apresiasinya atas sinergi lintas lembaga ini. Ia menyebut buku saku ini sebagai panduan penting agar pekerja migran lebih bijak menggunakan keuangan mereka.

Mukhtarudin secara khusus menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menjaga data pribadi dan menghindari penipuan.

​”Data diri dan rekening jangan sembarangan dikasihkan. Banyak kasus PMI, rekeningnya digunakan untuk menipu bahkan melanggar hukum. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini penting untuk memberikan pemahaman agar PMI lebih bijak mengelola keuangannya,” tegas Mukhtarudin.

Melalui peluncuran ini, OJK, KP2MI, dan Bank Indonesia berkomitmen memperluas jangkauan edukasi keuangan ke seluruh daerah kantong pekerja migran, seperti Jawa Barat, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Bali. Program edukasi ini akan terintegrasi dengan kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) untuk memastikan setiap PMI mendapatkan bekal literasi keuangan sejak dini.

OJK menutup dengan menegaskan bahwa pemberdayaan PMI tidak hanya menyangkut perlindungan, tetapi juga kemandirian finansial demi membangun masa depan yang lebih sejahtera. (Red)