Jawab Kritikan, Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Warisan Terpenting untuk Negeri
Zonabrita.com – Luhut Binsar Pandjaitan, membagikan sebuah cerita personal yang menyentuh hati melalui akun Facebook dan Instagram-nya. Ia menjawab berbagai kritik dan pertanyaan publik tentang kontribusinya kepada kampung halaman dan negara. Cerita ini berfokus pada awal mula berdirinya Institut Teknologi Del (IT Del) yang kini telah melahirkan ribuan alumni berprestasi.
Dalam unggahannya pada hari Minggu (21/9/2025), Luhut mengenang Sitoluama, sebuah desa di tepian Danau Toba. Dua puluh empat tahun lalu, desa itu hanyalah hutan sunyi, namun kini telah berubah menjadi pusat pendidikan yang semarak. Transformasi ini terjadi berkat kehadiran IT Del, sebuah lembaga yang ia dirikan bersama sang istri dengan niat tulus tanpa mencari keuntungan pribadi.
”Banyak kritik dan pertanyaan yang dialamatkan kepada saya, ‘Apa yang sudah saya berikan untuk kampung halaman dan negeri ini?'” tulis Luhut.
Ia menjelaskan bahwa pendirian IT Del didasari oleh prinsip marTuhan, marRoha, marBisuk (ber-Tuhan, ber-hati, ber-bijak), yang dimanifestasikan sebagai panggilan untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Meskipun bermula dari niat yang sederhana, Luhut merasa Tuhan memberkati upaya mereka berlipat ganda.
Saat ini, IT Del tidak hanya menjadi perguruan tinggi biasa. Lembaga ini memiliki pusat riset canggih dengan superkomputer AI, fasilitas genome sequencing, dan pusat pengembangan ratusan spesies herbal. Dari sini, IT Del telah melahirkan “dua mesin pertumbuhan bangsa,” yaitu AI dan bioteknologi.
Namun, bagi Luhut, kebanggaan terbesarnya bukanlah pada fasilitas modern tersebut. Ia merasa paling bangga karena IT Del telah melahirkan lebih dari 4.000 alumni. Mereka kini berkarier di berbagai perusahaan ternama di dalam maupun luar negeri, serta mengabdi untuk kemajuan bangsa. “Mereka adalah bukti bahwa meskipun berasal dari desa terpencil, tidak sekalipun menyurutkan semangat untuk bersaing dengan teman-teman lainnya yang tinggal di kota-kota besar,” lanjutnya.
Mengutip Kolose 3:23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,”
Luhut menegaskan bahwa baginya, tindakan nyata berbicara lebih lantang daripada kata-kata.
Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan para lulusan dan pengakuan publik terhadap prestasi mereka akan menjadi “warisan” (legacy) terpenting baginya kelak.
”Selamat menapaki tahapan baru kehidupan kepada para wisudawan dan wisudawati IT Del 2025,” tutupnya.
“Ingatlah bahwa wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal pengabdian yang lebih luas. Tunjukkanlah bahwa anak-anak Indonesia dari pelosok negeri tidak hanya mumpuni kecerdasan dan keterampilannya, tetapi juga memiliki hati yang tulus untuk mengabdi.” tambahnya. (Red)