Zonabrita.com – Intensitas hujan yang tinggi dalam waktu yang lama merupakan penyebab utama terjadinya banjir. Ketika volume air hujan melebihi kapasitas penyerapan tanah dan aliran sungai, air akan meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. Fenomena curah hujan ekstrem ini semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.
Banjir yang terjadi saat ini pun sudah semakin meluas, bukan hanya di kota-kota besar, melainkan juga hingga ke pelosok daerah.
Mantan Kepala Dinas PUPR Kota Jambi Farti Suandri dalam pengamatannya mengingat dampak yang tidak ringan, banjir merupakan salah satu bencana yang mesti diwaspadai oleh masyarakat. Banjir bisa menimbulkan pelbagai dampak buruk, seperti merendam pemukiman warga, merusak infrastruktur, mengganggu aktivitas masyarakat, memicu masalah kesehatan, dan menimbulkan kerugian ekonomi bahkan hingga merenggut nyawa, terangnya Rabu (2/4/2025).
Farti Suandri juga mengatakan, Dalam keterkaitan ini masyarakat hendaknya juga harus memahami jenis banjir yang kerap terjadi guna dapat melakukan pengendalian dini.
Umumnya banjir terjadi ketika curah hujan tinggi menyebabkan air meluap dari sungai atau kanal saluran air. Pada saat bersamaan, air hujan yang melimpah tidak banyak yang bisa terserap dalam tanah. Selain curah hujan di atas normal, Banjir juga bisa terjadi karena naiknya permukaan laut.
Berkaitan itu, banjir perkotaan menjadi salah satu pusat perhatian publik hingga menjadi pembahasan serius dalam penanganan banjir khususnya di Kota Jambi.
Farti suandri menjelaskan penyebab terjadinya banjir perkotaan tidak lain disebabkan selain faktor alam, aktivitas manusia juga berkontribusi signifikan terhadap meningkatnya risiko banjir yang berakibat sistem drainase yang tidak memadai untuk menampung limpasan air hujan.
Selain itu, pertumbuhan kota yang pesat seringkali tidak diimbangi dengan perencanaan tata ruang yang baik. Pembangunan infrastruktur dan pemukiman di daerah resapan air atau bantaran sungai mengurangi area alami yang dapat menyerap air hujan. Permukaan kedap air seperti aspal dan beton mempercepat limpasan air permukaan, meningkatkan risiko banjir perkotaan.
Tak hanya itu, Kebiasaan membuang sampah ke saluran air sehingga sampah menumpuk dapat menyumbat aliran air saat hujan lebat, sumbatan itu menyebabkan air meluap dengan cepat ke daerah sekitarnya. Begitu juga dengan Infrastruktur drainase yang tidak memadai atau tidak terpelihara dengan baik menjadi salah satu penyebab utama banjir di perkotaan. Saluran air yang sempit, dangkal, atau tersumbat tidak mampu mengalirkan air hujan dengan efektif, menyebabkan genangan di jalan-jalan dan pemukiman.
Sementara dalam keterangan tempo.com peran drainase mengatasi banjir sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan di daerah perkotaan. Sistem drainase yang baik mampu mencegah genangan air yang berpotensi menyebabkan banjir, terutama saat curah hujan tinggi.
Drainase berfungsi untuk mengalirkan air hujan agar tidak menumpuk di permukaan tanah, sehingga lingkungan tetap aman dan nyaman. Drainase yang terencana dengan baik mampu mendukung pengelolaan air secara efektif dan membantu menjaga kualitas lingkungan perkotaan.
Sistem drainase perkotaan adalah jaringan pembuangan air yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan maupun limpasan air dari berbagai aktivitas manusia.
Menurut repository Institut Teknologi Sumatera, sistem drainase perkotaan digunakan untuk mengeringkan bagian wilayah administrasi kota dari genangan air. Keberadaan drainase sangat penting dalam menjaga keseimbangan tata air di lingkungan perkotaan.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 239 Tahun 1987, drainase perkotaan merupakan jaringan pembuangan air yang berfungsi untuk mengeringkan area yang digenangi air akibat hujan lokal atau luapan sungai di dalam kota. Sistem ini tidak hanya berperan dalam pengendalian banjir, tetapi juga menjaga sanitasi lingkungan agar tetap sehat dan bersih.
Drainase perkotaan meliputi berbagai kawasan, seperti permukiman, kawasan industri dan perdagangan, rumah sakit, bandar udara, perkantoran dan sebagainya. Setiap kawasan membutuhkan sistem drainase yang sesuai agar air yang berlebih dapat dialirkan dengan optimal tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian solusi kongkrit yang harus dilakukan adalah masyarakat bersama pemerintah saling mendukung dan bekerjasama untuk mengatasi permasalahan banjir perkotaan, masyarakat juga harus terlibat dalam upaya kesadaran untuk tidak membuang sampah dialiran sungai dan drainasi, selanjutnya sistem drainase harus diperbaiki terutama diwilayah pemukiman agar saat hujan turun dapat mengalir dengan normal, begitu juga pemerintah dapat membangun tempat penampungan debit air yang tinggi seperti adanya kolam retensi/waduk, papar Farti Suandri.
Dengan adanya program 100 juta/RT hendaknya pemerintah mengutamakan mengalokasi angggaran tersebut untuk pembenahan banjir diwilayah – wilayah yang terdampak, tutupnya.(***)