Ditemukan Ulat dalam Makanan Program MBG di SMK Negeri 2 Jambi, Satgas Reaksi Cepat dan Evaluasi Total Dapur SPPG
Zonabrita.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Jambi menghadapi sorotan tajam setelah seorang siswa SMK Negeri 2 Kota Jambi menemukan ulat dalam nasi yang ia santap. Temuan pada 22 September 2025 lalu ini segera viral di media sosial dan media nasional, memicu reaksi cepat dari Satuan Tugas Percepatan Makan Bergizi Gratis Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Johansyah, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Satgas Percepatan MBG, langsung menanggapi insiden tersebut. Johansyah menjelaskan bahwa Satgas yang baru ia pimpin bertugas memantau proses pembangunan dan operasional Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) serta melakukan pengawasan menyeluruh terhadap program MBG.
Johansyah memastikan bahwa makanan yang terdapat ulat itu berasal dari Dapur SPPG 3 Pasir Putih. SPPG 3 memang melayani penyaluran program MBG, termasuk kepada 1.600 siswa SMKN 2 Kota Jambi, yang baru mulai menerima manfaat program tersebut pada tanggal kejadian, 22 September 2025.
”Kejadian ini menjadi catatan penting bagi kami. Kami segera meminta SPPG Regional Jambi meninjau langsung Dapur SPPG 3 Pasir Putih,” tegas Johansyah, Jumat (26/9/2025).
Pihak Dapur SPPG 3 Pasir Putih sendiri, lanjutnya, sudah bertemu dengan pihak sekolah untuk menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi.
Johansyah juga menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran MBG di sekolah sudah diatur dalam bentuk kesepakatan kerja sama. Kesepakatan ini bertujuan agar pihak sekolah turut aktif mengawasi dan melaporkan jika ada temuan yang tidak sesuai harapan.
Sayangnya, siswa yang menemukan ulat itu tidak segera melapor kepada pihak sekolah atau pengawas MBG di sekolah saat insiden terjadi.
Johansyah menerima informasi dari Dapur SPPG bahwa mereka seharusnya bisa mengganti makanan baru apabila temuan dilaporkan saat proses makan berlangsung.
Terlepas dari proses pelaporan, Johansyah menegaskan bahwa kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi selama program MBG berjalan di Provinsi Jambi, dan hanya menimpa satu orang siswa.
Menyikapi hal ini, Tim Satgas telah meminta pihak SPPG 3 dan berlaku untuk semua SPPG di Jambi untuk lebih berhati-hati dalam memilih vendor penyedia bahan baku MBG, seperti beras dan sayuran. Mereka harus menyeleksi bahan makanan secara ketat.
Pihak Satgas juga sudah menghubungi sekolah untuk memediasi siswa penemu ulat dengan pihak SPPG. Mediasi bertujuan memberi pemahaman kepada siswa agar tidak mengulangi unggahan (posting) kejadian tersebut, mengingat insiden tersebut dinilai sebagai kekeliruan dan bukan unsur kesengajaan.
”Siswa-siswi di sekolah itu sangat antusias menerima manfaat Makan Bergizi Gratis,” tutup Johansyah, menggarisbawahi bahwa antusiasme ini menunjukkan besarnya kebutuhan dan penerimaan terhadap program.
Johansyah sebelumnya menjelaskan bahwa program MBG merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Dalam Negeri yang memerintahkan pembentukan Satuan Tugas di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Secara umum, penerima manfaat program MBG mencakup peserta didik mulai dari Playgroup, SD, SMP, SMA, dan SMK, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Provinsi Jambi sendiri menargetkan pendirian 393 SPPG yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Semua tahapan kini masih menunggu verifikasi dari Badan Gizi Nasional yang ditargetkan rampung pada bulan November ini dan siap dimanfaatkan sepenuhnya. (Red)