Pelindo Regional 1 Hadirkan Mesin Penepung Bonggol Jagung, Akselerasi Desa Bebas Karbon Samosir

Zonabrita.com – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 1 menggelontorkan bantuan tahap lanjut untuk Program Desa Bebas Karbon di Desa Huta Tinggi, Samosir. Setelah meresmikan program, Pelindo kini menghadirkan bantuan mesin penepung canggih yang memudahkan proses pembuatan briket arang dari limbah bonggol jagung.

​Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Pelindo dalam mendukung pemerintah mengurangi emisi karbon, memperkuat ketahanan lingkungan desa, serta menciptakan model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Program ini memanfaatkan limbah bonggol jagung untuk kemudian diolah menjadi briket arang yang dapat masyarakat gunakan kembali. Awalnya, kelompok binaan Pelindo, yang bernama Marsada Tani Huta Tinggi, mempelajari proses pembuatannya secara manual.
Mereka menghaluskan hasil pembakaran bonggol jagung menggunakan alat penumbuk, sebelum kemudian mencetaknya menjadi briket arang.

​Melihat ketekunan dan semangat tinggi anggota Marsada Tani Huta Tinggi, Pelindo mengucurkan bantuan bergulir selanjutnya berupa mesin penepung.

Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 1, Fadillah Haryono, menjelaskan bahwa bantuan yang Pelindo kucurkan dilakukan secara bertahap. “Pertama, kami memberikan pelatihan untuk membangun knowledge para kelompok. Setelah itu, kami melanjutkan pendampingan untuk proses pembuatan secara sederhana terlebih dahulu guna membangun kebiasaan baru,” jelas Fadillah.

​Ia menambahkan, Pelindo mendampingi proses belajar kelompok ini sebanyak dua kali dalam satu minggu.

Fadillah menjanjikan bahwa kelompok binaan ini akan segera menerima bantuan lanjutan berupa peralatan lengkap pembuatan briket, seperti tungku pirolisis, mesin pengaduk, hingga mesin cetak briket.

​“Kami berharap ini bisa menjadi penambahan ruang kerja baru bagi masyarakat di Desa Huta Tinggi Samosir,” ungkapnya.

Parelli Situmorang, petani jagung dari kelompok Marsada Tani Huta Tinggi, menyambut program ini dengan antusias. “Kami berterima kasih kepada Pelindo yang sudah memberikan pengetahuan kepada kami bahwa bonggol jagung ini ternyata bermanfaat. Selama ini saya hanya membakar bonggol setelah panen. Ternyata bisa kami olah menjadi produk,” ujar Parelli, yang menetap di Dusun 2 Desa Huta Tinggi.

Pendamping Program Desa Bebas Karbon, Rizki Damanik, menginformasikan bahwa kelompok binaan PT Pelindo Regional 1 saat ini sudah berhasil membuat 784 briket arang, atau setara dengan 65 kg briket.

​“Kami menargetkan kelompok binaan Pelindo bisa membuat 100 kg briket menjelang akhir tahun. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi kelompok masyarakat, karena mayoritas mereka juga aktif berprofesi sebagai petani,” jelas Rizki Damanik. (Red)