Ajak Komunitas Pemuda Kolaborasi, Wawako Diza Targetkan Jambi Terapkan Penuh Teknologi Waste to Energy
Zonabrita.com – Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha membuka Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Yayasan Setara Jambi dengan tema “Aksi Kolektif Pemuda Untuk Pengelolaan Sampah Inklusif dan Adaptif Terhadap Perubahan Iklim” pada Selasa pagi. Kegiatan ini menjadi bentuk dukungan langsung Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi terhadap komunitas-komunitas pecinta lingkungan, khususnya dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Kota Jambi.
Dalam kesempatan tersebut, Wawako Diza yang juga bertindak sebagai narasumber memaparkan langkah-langkah strategis Pemkot Jambi mengatasi tumpukan sampah harian yang mencapai 350 hingga 400 ton. Ia memperkenalkan program prioritas “Kampung Bahagia” atau yang dikenal dengan alokasi Rp100 juta per RT kepada para peserta FGD yang merupakan perwakilan komunitas pecinta lingkungan.
”Tahun depan, melalui Peraturan Wali Kota (Perwal), kami akan mendorong penghapusan Tempat Penampungan Sementara (TPS) liar di pinggir jalan,” ujar Wawako Diza. “Melalui program Rp100 juta per RT, setiap RT akan memiliki bentor (becak motor) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas menjemput sampah langsung dari sumbernya, yaitu rumah warga.”
Wawako Diza menyadari bahwa penyelesaian masalah sampah tidak dapat terjadi secara instan. Namun, Pemerintah Kota bersama dinas terkait akan terus gencar menyosialisasikan kebijakan-kebijakan penanganan sampah kepada masyarakat.
”Tentu kita akan terus melakukan evaluasi secara bertahap. Kami ingin mewujudkan konsep Waste to Energy (WtE) atau ‘sampah menjadi energi’,” jelasnya. Kota Jambi saat ini telah memiliki fasilitas teknologi Waste to Energy di samping Pasar Rakyat Talang Banjar. Fasilitas ini mengubah sampah, terutama yang tidak dapat didaur ulang, menjadi energi bermanfaat, seperti listrik.
Wawako Diza juga menekankan pentingnya kolaborasi antara komunitas pecinta lingkungan dengan Pemkot Jambi. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan, terutama dari permasalahan sampah yang menjadi isu utama kota-kota besar, termasuk Jambi.
”Kesadaran terhadap lingkungan dan sampah sangat perlu kita tularkan kepada masyarakat, terutama melalui organisasi dan komunitas-komunitas. Semangat menjaga lingkungan harus kita lakukan bersama-sama,” tegasnya.
Ke depan, Diza menyatakan Pemkot Jambi akan terus mendorong agar sampah memiliki nilai ekonomis dan energi, yang saat ini sudah mulai berjalan secara bertahap.
”Banyak sekali yang bisa kita lakukan terhadap pengelolaan sampah ini. Alhamdulillah, melalui komunitas-komunitas seperti yang hadir hari ini, yang didominasi anak-anak muda, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam isu lingkungan, khususnya terkait sampah di Kota Jambi,” pungkas Wawako Diza.
Sementara itu, Direktur Yayasan Setara Jambi, Nurbaya Zulhakim, turut menekankan peran krusial pemuda dalam menjaga lingkungan dan mengatasi masalah sampah melalui organisasi dan komunitas.
”Tanpa kita sadari, kondisi cuaca ekstrem yang kita hadapi saat ini merupakan bagian dari kontribusi kita terhadap kerusakan ekosistem dan lingkungan,” ujar Nurbaya.
Ia berharap, komunitas-komunitas pecinta lingkungan yang diisi generasi muda dapat menjadi mitra pemerintah dalam mengatasi fenomena sampah dan pengelolaannya, dimulai dari kehidupan sehari-hari.
”Kami Setara Jambi berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan sampah ke depannya, dengan melakukan kampanye dan edukasi terhadap masyarakat agar meminimalisir konsumsi yang menghasilkan sampah,” tutup Nurbaya.
Kegiatan FGD ini turut dihadiri oleh Kepala Dispora Erwandi, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup M Yunius, Kepala UPTD Talang Gulo, serta berbagai perwakilan Komunitas Pecinta Lingkungan di Kota Jambi. (Red)