PLN Ubah Limbah Sawit Jadi Listrik, Perkuat Transisi Energi Bersih

Inisiatif terobosan ini dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara

Zonabrita.com – (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Melalui inovasi terbarunya, PLN berhasil mengubah limbah kelapa sawit menjadi sumber energi listrik, sebuah langkah signifikan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) 2060.

​Inisiatif terobosan ini dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara, yang kini menjadi lokasi pertama di Indonesia yang mengolah limbah sawit menjadi Bio Compressed Natural Gas (BioCNG). BioCNG ini kemudian digunakan sebagai bahan bakar pembangkit, menciptakan siklus energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

​Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa proyek ini adalah wujud nyata dari upaya PLN untuk mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang melimpah di dalam negeri. “Ini bukan sekadar inovasi, tetapi juga solusi untuk masalah lingkungan dan ekonomi. Kita mengubah limbah yang tadinya tidak terpakai menjadi sumber energi bernilai tinggi,” ujarnya.

Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia memiliki potensi signifikan untuk mengubah limbah ini menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan,” ujarnya, seperti dikutip dilaman sawitkita.id pada Sabtu (16/8/2025) kemarin.

​Manfaat Ganda: Lingkungan dan Ekonomi

​Selain mengurangi emisi karbon, pemanfaatan limbah sawit ini juga membawa manfaat ekonomi yang signifikan. Pemanfaatan BioCNG dari limbah sawit dapat menghemat biaya operasional karena harganya lebih kompetitif dibandingkan dengan gas alam konvensional. Selain itu, proyek ini juga membuka peluang kerja baru di sektor pengolahan limbah dan energi.

​Sebelumnya, PLN juga sudah sukses mengimplementasikan co-firing biomassa dengan memanfaatkan limbah sawit seperti tandan kosong kelapa sawit di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Keberhasilan ini menjadi fondasi bagi inisiatif yang lebih besar seperti penggunaan BioCNG.

Pemanfaatan ini tidak hanya menghadirkan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan stabil secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, mendorong tumbuhnya industri pengolahan lokal, serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan di sekitar wilayah perkebunan.
Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, mengungkapkan potensi listrik bersih dari pemanfaatan BioCNG di Sumatera Utara mencapai 478 GWh per tahun.
Melalui integrasi BioCNG sebagai bahan bakar alternatif, kata Evy, PLN berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan sekaligus mendayagunakan limbah organik menjadi energi bersih.

."width="300px"

“Pemanfaatan BioCNG ini akan berkontribusi terhadap produksi listrik bersih sebesar 478 GWh per tahun, penghematan bahan bakar setara Rp48 miliar per tahun dan pengurangan emisi CO2 sebesar 80.000 ton per tahun,” ujar Haryadi.
PLTGU Belawan memiliki kapasitas terpasang 1.184 MW dan menyumbang 10,96% pasokan listrik di Sumatera serta 30,75% di wilayah Sumatera Bagian Utara. Sepanjang 2024, capaian co-firing biomassa di pembangkit PLN mencapai 854.000 MWh, dan targetnya akan meningkat dengan pemanfaatan BioCNG.

Langkah-langkah strategis ini menegaskan posisi PLN sebagai motor penggerak utama dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang berbasis pada sumber daya lokal dan terbarukan. Dengan demikian, Indonesia semakin dekat untuk mencapai masa depan energi yang lebih bersih dan mandiri.(redaksi)